Penentuan Prioritas Rehabilitasi Perkerasan Lentur untuk Efisiensi Penambangan Material di Kendari

Waode Murniati Sadia(1*), Latif Budi Suparma(2), Sri Mulyani(3)

(1) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Kendari
(2) Universitas Gajah Mada
(3) Puslitbang Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR
(*) Corresponding Author

DOI: https://doi.org/10.25077/dampak.16.2.105-115.2019
Copyright (c) 2019 Waode Murniati Sadia, Latif Budi Suparma, Sri Mulyani

Abstract



Pavement with poor performance results in lower speeds resulting in increased pollution and vehicle maintenance costs. The number of roads are not proportional to the allocation of funds for maintaining and managing the road network. According to its characteristics, the performance of the road network would be decreased that indicated by pavement deterioration. This study aims to predict the rate of performance degradation, to know the optimal time of treatment segment/road segment and to determine the priority of treatment. Delayed pavement treatment will likely require more material, which will result in the exploitation of rock mines. This study covers a detailed performance assessment using Pavement Condition Index (PCI) method, it was done three times with 4 and 3 month time interval. This study was conducted on five streets in Kendari City with varios Average Annual Daily Traffic (AADT) and existing conditions. From the result of PCI value, regression analysis was used since it was suitable with performance decreation characteristic to find out the relationship of PCI value and the time. Treatment strategy are arranged based on critical PCI method. The treatment costs were calculated by using the Bina Marga unit price analysis which was then projected to be the penalty cost. Priority of treatment were calculated by Simple Additive Weighting (SAW) method. From regression analysis obtained pavement with excellent rating gave longer time prediction than the lower rating. The treatment strategy divides five streets into 11 segments. From SAW analysis, obtained priority sequence of rehabilitation implementation for the first year: Boulevard street segment-1, Supu-Yusuf street segment-2, Supu-Yusuf segment-1, Balaikota-1 street; for the second year: Boulevard segment-2, Abunawas segment-2; Supu-Yusuf street segment-3, and third year: Boulevard segment-3, Buburanda segment-2, Buburanda street segment-1.

Keywords: pavement, PCI, decreation rate, rehabilitation

ABSTRAK

Kinerja perkerasan yang buruk menyebabkan rendahnya kecepatan yang berakibat pada meningkatnya polusi dan biaya perawatan kendaraan. Namun jumlah jalan tidak sebanding dengan alokasi dana untuk memelihara dan mengelola jaringan jalan. Menurut karakteristik, kinerja jaringan jalan akan menurun yang ditunjukkan oleh kemunduran perkerasan. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi laju penurunan kinerja, untuk mengetahui waktu optimal segmen perawatan / segmen jalan dan untuk menentukan prioritas perawatan. Perawatan perkerasan yang tertunda cenderung akan membutuhkan material lebih banyak, yang akan mengakibatkan ekploitasi tambang batuan. Penelitian ini mencakup penilaian kinerja rinci menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI), dilakukan tiga kali dengan interval waktu 4 dan 3 bulan. Penelitian ini dilakukan di lima jalan di Kota Kendari dengan varios Lalu Lintas Harian Rata-Rata Tahunan (AADT) dan kondisi yang ada. Dari hasil nilai PCI, analisis regresi digunakan karena sesuai dengan karakteristik penurunan kinerja untuk mengetahui hubungan nilai PCI dan waktu. Strategi perawatan disusun berdasarkan metode PCI kritis. Biaya perawatan dihitung dengan menggunakan analisis harga unit Bina Marga yang kemudian diproyeksikan menjadi biaya penalti. Prioritas perawatan dihitung dengan metode Simple Additive Weighting (SAW). Dari analisis regresi diperoleh perkerasan dengan peringkat sangat baik memberikan prediksi waktu yang lebih lama daripada peringkat yang lebih rendah. Strategi perawatan membagi lima jalan menjadi 11 segmen. Dari analisis SAW, diperoleh urutan prioritas pelaksanaan rehabilitasi untuk tahun I: jalan Boulevard segmen-1, jalan Supu-Yusuf segmen-2, Supu-Yusuf segmen-1, jalan Balaikota-1; untuk tahun II: Boulevard segmen-2, Abunawas segmen-2; Jalan Supu-Yusuf ruas-3, dan tahun ketiga: Boulevard ruas-3, Buburanda ruas-2, Ruas jalan Buburanda-1.

Kata kunci: Trotoar, PCI, Tingkat Penurunan, Rehabilitasi

 

 


Keywords


pavement, PCI, decreation rate, rehabilitation

Full Text:

PDF

References


AASHTO. (2012). Pavement Management Guide 2nd Edition, USA. AASHTO.

ASTM. (2008). Standard Practice for Road and Parking Lots Pavement Conditions Survey, Designation D 6433-07, USA. ASTM.

Bolla, M. E. (2012). Perbandingan Metode Bina Marga Dan Metode PCI (Pavement Condition Index) Dalam Penilaian Kondisi Perkerasan Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan Kaliurang, Kota Malang). Jurnal Teknik Sipil, 1(3), 104–116.

Ditjen Bina Marga. (1990). SK 77/KPTS/DB I990 Tentang Juknis Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Marga.

Ditjen Bina Marga. (2014a). Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bina Marga Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum.

Ditjen Bina Marga. (2014b). Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2014 Revisi 3. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum.

Djalante, S. (2011). Evaluasi Kondisi dan Kerusakan Perkerasan Lentur di Beberapa Ruas Jalan Kota Kendari. Jurnal MEKTEK, 13(1), 1–14.

Fishburn, P. . (n.d.). Decision and value theory. Operations Research Society of America. Operations Research, 9(3).

Geetha, N. K., & Sekar, D. P. (2015). Optimal Combination of Operating Parameters - Simple Additive Weighting Method. Operations Research, 2(11), 467–470.

Haas, R. C. G., Hudson, W. R., & Falls, L. C. (2015). Pavement asset management. Salem, Massachusetts : Hoboken, New Jersey: Scrivener Publishing ; Wiley.

Iskandar, H. (2011). Kajian Standar Pelayanan Minimal Jalan untuk Jalan Umum non-Tol (Minimun Service Standar Analysis For non toll Roads). Jurnal Pusjatan, 28(1).

Johnson, D. R. (2006). Pavement Preservation. Asphalt Institute. Retrieved from www.asphaltinstitute.org

KemenPU. (2005). Teknik Pengelolaan Jalan, Seri Panduan Pemeliharaan Jalan Kabupaten. Bandung: Puslitbang Sarana Transportasi dan JICA.

KemenPU. (2011). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.13/PRT/M/2011 Tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum.

KemenPU, . (2015). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 47/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur Tahun 2015. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum.

Ker, H. W., Lee, Y. H., & Wu, P. H. (2008). Development of Fatigue Cracking Prediction Models Using Long-Term Pavement Performance Database, 134(11), 477–482.

Kurdin, M. A. & Ahmad, S.N. (2014). Pemetaan Kualifikasi Fine Agregate Sebagai Bahan Konstruksi Bangunan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Studi Kasus: Kota Kendari, Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Konawem dan Kabupaten Bombana). Jurnal Stabilita Vol. 2 No. 1 Januari 2014, 109-122.

Kusumaningrum, S. (2009). Sistem Penilaian Perkerasan Jalan dengan Pavement Condition Index dengan Asphalt Institute. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Mulyono, A. T. (2007). Model Monitoring dan Evaluasi Pemberlakuan Standar Mutu Perkerasan Jalan Berbasis Pendekatan Sistemik (PhD Thesis). Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

OGRA’s Milestone. (2009). Pavement Condition Index Series 101 (Vol. 9). Canada: Ontario Good Roads Association.

Pemerintah, K. K. (2017). Standarisasi Harga Satuan Barang dan Jasa di Lingkup Pemerintah Kota Kendari Tahun Anggaran 2018. Kendari: Pemerintah Kota Kendari.

Purnaweni, H. (2014). Kebijakan Pengelolaan Lingkungan di Kawasan Kendeng Utara Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Lingkungan, Volume 12 Issue 1: 53-65 (2014). Program Studi ilmu Lingkungan. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Republik Indonesia. (2006). Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2006 tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Satirman, L. P. & Fikrie, M. (2019). Banjir Konawe Utara: Aroma korupsi dan kejahatan lingkungan. Beritagar.id. https://beritagar.id/artikel/laporan-khas/banjir-konawe-utara-aroma-korupsi-dan-kejahatan-lingkungan. diakses Juli 2019.

Shahin, M. . (2005). Pavement Management for Airports, Roads, and Parking Lots, 2nd Edition -Springer (2nd ed.). New York: Champman and Hall.

Sitinjak, P. (2011). Tata Cara Pemberian Izin Usaha Pertambangan Batuan. https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/tata-cara-pemberian-izin-usaha-pertambangan-batuan. Accessed 2019 July 22nd.

Supranoto, B. (2009). Penilaian Kondisi Perkerasan Dengan Metode Pavement Condition Index (PCI) (Studi Kasus Ruas Jalan Cepu-Jepon, Kabupaten Blora). Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Wang, Y., Mahboub, K. C., & Hancher, D. E. (2005). Survival Analysis Of fatigue cracking for Flexible Pavement Based on Long Term Pavement Performance Data, 131(8), 608–616.

Wijaya, Y. (2009). Evaluasi Tingkat Kerusakan Permukaan Perkerasan Jalan dengan Metode Pavement Condition Index dan Cara Perbaikannya. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.