Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Akibat Pajanan Logam dalam PM 2,5 pada Masyarakat di Perumahan Blok D Ulu Gadut Kota Padang

Shinta Silvia(1*), Fadjar Goembira(2), Taufiq Ihsan(3), Resti Ayu Lestari(4), Mohammad Irfan(5)

(1) Universitas Andals
(2) Universitas Andalas
(3) Universitas Andalas
(4) Universitas Andalas
(5) universitas Andalas
(*) Corresponding Author

DOI: https://doi.org/10.25077/dampak.17.2.1-10.2020
Copyright (c) 2020 Shinta Silvia, Fadjar Goembira, Taufiq Ihsan, Resti Ayu Lestari, Mohammad Irfan

Abstract


ABSTRACT

 

This study aims to analyze the concentration of metals in PM2.5 and the environmental health risks due to metal exposure to residents. The PM2.5 measurement using Low Volume Air Sampler (LVAS) tool with a sampling time of 3; 6; 9 hours. Meteorological conditions were measured by using the PCE-FWS-20 Weather Station tool. Analysis of metal concentrations using the Inductively Coupled Plasma-MS (ICP-MS) tool. The Environmental Health Risk Analysis (ARKL) method was used to estimate the risk of exposure. Based on the measurement results, the concentration of PM2.5 in ambient air was 25.82 µg / Nm3 and in the house was 25.73 µg / m3. The results of PM2.5 concentration measurements did not exceed quality standards based on Republic of Indonesia Government Regulation No.41 of 1999 and Minister of Health Regulation No.1077 of 2011. Three metals (Cr, Ni and Mn) which have RfC and SF values followed by ARKL calculations. The average lifetime Excess Cancer Risk (ECR) value of carcinogenic Cr metal and Ni metal that was ECR> 10-4 means that the concentration of carcinogenic Cr metal and Ni metal in the house were inhaled unsafe for occupants of adult homes and children. The average lifetime RQ value of non-carcinogenic Cr metal and Mn metal shows an RQ value> 1 meaning that the concentrations of non-carcinogenic Cr metal and Mn metal in the house were inhaled insecure for adult respondents and children.

 

Keywords: PM2,5, risk analysis, Cr, Mn, Ni, residential

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi logam dalam PM2,5 dan risiko kesehatan lingkungan akibat pajanan logam terhadap penghuni rumah. Pengukuran PM2,5 menggunakan alat Low Volume Air Sampler (LVAS) dengan waktu sampling 3; 6; 9 jam. Kondisi meteorologi diukur menggunakan alat Weather Station PCE-FWS-20. Analisis konsentrasi logam menggunakan alat Inductively Coupled Plasma-MS (ICP-MS). Metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) digunakan untuk memperkirakan besarnya risiko pajanan. Berdasarkan hasil pengukuran, konsentrasi PM2,5 di udara ambien yaitu 25,82 µg/Nm3 dan di dalam rumah sebesar 25,73 µg/m3. Hasil pengukuran konsentrasi PM2,5 tidak melebihi baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.41 Tahun 1999 dan Peraturan Menteri Kesehatan No.1077 tahun 2011. Tiga logam (Cr, Ni dan Mn) yang memiliki nilai RfC dan SF dilanjutkan penghitungan ARKL. Nilai Excess Cancer Risk (ECR) lifetime rata-rata logam Cr karsinogenik dan logam Ni yaitu ECR>10-4 artinya konsentrasi logam Cr karsinogenik dan logam Ni di dalam rumah secara inhalasi tidak aman bagi penghuni rumah dewasa dan anak-anak. Nilai RQ lifetime rata-rata logam Cr non-karsinogenik dan logam Mn menunjukkan nilai RQ>1 artinya konsentrasi logam Cr non-karsinogenik dan logam Mn didalam rumah secara inhalasi tidak aman bagi responden dewasa dan anak-anak.

 Kata kunci: PM2,5, analisis risiko, Cr, Mn, Ni, permukiman


Keywords


PM2,5; risk analysis; Cr; Mn; Ni; residential

Full Text:

PDF

References


Ahmad, E.F., dan Santoso, M (2016). Analisis Karaterisasi Konsentrasi Dan Komposisi Partikulat Udara (Studi kasus : Surabaya). Jurnal Kimia Valensi, vol. 2, no. 2, Nov. pp. 97-103.

American Lung Association. (2019). Health Effects of Ozone and Particle Pollution.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. (2019), Prakiraan Musim Hujan Tahun 2019/2020.

Brook, R.D., Brook, J.R., Urch, B., Vincent, R., Rajagopalan, S., Silverman, F. (2002). Inhalation of Fine Particulate Air Pollution and Ozone Causes Acute Arterial Vasoconstriction in Healthy Adults. Circulation. 2002 Apr 2;105(13):1534-6.

Central Polution Control Board. (2014). Indoor Air Pollution (Monitoring Guideline). Delhi: Central Polution Control Board Ministry of Environment & Forest. Govt. of India.

Chandra, R. (2006). Analisis Konsentrasi dan Komposisi Kimia PM10 di Udara Ambien Kota Padang pada Siang dan Malam Hari. Skripsi. Universitas Andalas: Padang.

Delia, P. (2014). Analisis Konsentrasi NO2 di Udara Ambien Roadside Jaringan Jalan Sekunder Kota Padang. Skripsi. Universitas Andalas: Padang.

Departemen Kesehatan R.I. (2005). Rencana Strategi Departemen Kesehatan. DepKes RI. Jakarta.

Direktorat Jendral PP dan PL Kementrian Kesehatan. (2012). Pedoman Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan.

Fitria, L. (2009). Program Langit Biru: Kontribusi Kebijakan Pengendalian Pencemaran Udara Kota terhadap Penurunan Penyakit Pernapasan pada Anak. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 4(3): 109-114.

Harian, D. (2009). Analisis Konsentrasi dan Kontribusi Logam Ca, Si, Al, Fe, dan Pb Pada Partikulat (TSP, PM10, dan PM2,5) di Udara Ambien Kawasan PT Semen Padang dan Sekitarnya.

Harinaldi. (2005). Prinsip-Prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains. Erlangga, Jakarta.

Houk, R. S. (1986). Mass Spectrometry of Inductively Coupled Plasmas.

Hu, J., Wang, H., Zhang, J., Zhang, M., Zhang, H., Wang, S. dan Chai, F. (2019). PM2,5 Pollution in Xingtai: Chemical Characteristics, Source Apportionment, and Emission Control Measures. Jurnal Atmosphere, 10, 121 :1-15

Keputusan Kepala Bapedal No. 205 tahun 1996. (1996). Tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak.

Kolluru, R.V., Bartell, S.M., Pitblado, R.M., Stricoff, R.S. (1996). Risk Assessment and Management Handbook for Environmental, Health, and Safety Professionals. Mcgraw-Hill,

Louvar, J.F., Louvar, B.D. (1998). Health and Environmental Risk Analysis: Fundamentals with Applications: Prentice Hall PTR.

Lestari, R.A., Handika, R.A., Purwaningrum, S.I., (2019). Analisis Risiko Karsinogenik Paparan PM10 Terhadap Pedagang di Kelurahan Pasar Jambi. Jurnal Dampak Volume 6, Nomor 01: 66-75.

Mengkidi, D. (2006). Gangguan Fungsi Paru dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya pada Karyawan PT Semen Tonasa Pangkep Sulawesi Selatan. Disertasi. Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Lingkungan Universitas Dipenogoro. Semarang.

Mukhtar, R. (2013). Kandungan Logam Berat Dalam Udara Ambien Pada Beberapa Kota Di Indonesia. Ecolab, vol. 7, no. 2, 2013, pp. 49-59,

Mukono, H.J. (1997). Pencemaran Udara Dan Pengaruhnya Terhadap Gangguan Pernafasan. Surabaya: Airlangga University Press.

Mulia, R.M. (2005). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Murillo, J.H., Susana, R.R., Jose F.R.M., Arturo, C.R dan Salvador B.J. (2013). Chemical Characterization and Source Apportionment of PM10 and PM2.5 in the Metropolitan Area of Costa Rica, Central America. Atmospheric Pollution Research: 181-190.

National Institue Of Occupational (NIOSH). (1997). Indoor Air Pollution.

Novirsa, R. (2012). Analisis Risiko Pajanan PM2,5 di Udara Ambien Siang Hari terhadap Masyarakat di Kawasan Industri Semen.

Novita, R. (2006). Konsentrasi dan Komposisi Kimia PM2,5 di Udara Ambien Kota Padang Siang dan Malam Hari. Skripsi. Universitas Andalas: Padang.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999. (1999). Tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Sekretaris Kabinet Republik Indonesia. Jakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor 1077 tahun 2011. (2011) tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah

Pitts. (1986). Atmospheric Chemistry: Fundamentals and Experimental Techniques. New York: John Willey & Sons

PT. Semen Padang. Proses Pembuatan. (2019).

Ridzky, G.A., Zaman, B. dan Huboyo, H.S. (2017). Identifikasi Kontribusi Pencemaran PM10 dengan Metode Reseptor PMF Studi Kasus : Kota Pekanbaru. Jurnal Teknik Lingkungan, vol. 6, no. 2, 2017, pp. 1-13

Rita, H. E. L. S. dan Lestiani, D.D. (2014). Kualitas Udara PM10 dan PM2.5 untuk Melengkapi Kajian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup. Kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium dengan Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan-BATAN.

Rumchev, K. (2017). Health Risk Assessment of Indoor Air Quality Socioeconomic and House Characteristics on Respiratory Health among Women and Children of Tirupur, South India. Environmental Research and Public Health.

Ruslinda, Y. dan Wiranata, D. (2009). Karakteristik Fisik dan Kimia Partikulat di Udara Ambien Daerah Urban dan Non Urban Kota Padang. Draf Artikel Penelitian. Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Andalas.

Sarudji, D. (2010). Kesehatan Lingkungan, Cetakan Pertama, Bandung: CV Karya Putra.

Seinfeld. (1986). Atmospheric, Chemistry and Physics of Air Pollution, John Willey & Sons, New York

Slezakova, K., Morais, S., Pereira, & Carmo, M. d. (2012). Indoor Air Pollutants: Relevant Aspects and Health Impacts. Environmental Health - Emerging Issues and Practice, 125-146.

SNI 19-7119.6-2005. (2005). Udara Ambien – Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambilan Contoh Uji Pemantauan Kualitas Udara Ambien.

Soedomo, M. (2001). Pencemaran Udara, Kumpulan Karya Ilmiah, ITB. Bandung

Solihin, R. (2017). Analisis Konsentrasi Particulate matter 2,5 (PM2,5) di Dalam Rumah Tinggal dan Risiko Terhadap Kesehatan Masyarakat di Perumahan Unand Ulu Gadut Akibat PT Semen Padang. Skripsi. Universitas Andalas: Padang.

Suhariyono, G. (2003). Analisis Logam Berat Dalam Debu Udara Daerah Pemukiman Penduduk di Sekitar Pabrik Semen, Citeureup Bogor.

Suhariyono, G. (2005). Kandungan Unsur-unsur dalam Debu PM10 dan PM2,5 di dalam Pabrik Semen, Bogor dan di Pemukiman Menggunakan X-RAY Fluorescence (XRF).

Suma’mur. (2009). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta: Sagung Seto.

Tsai, F.C, Kirk, R.S, Nuntavarn, V, Bart, D.O, Lauraine, G.C, Nipapun, K. (2000). Indoor/outdoor PM10 and PM2,5 in Bangkok, Thailand. Journal of Exposure Analysis and Environmental Epidemiology.10(1):15-26.

Usman dan Akbar. (2000). Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.

U.S. EPA.(2013). Particulate Matter (PM) Research.

U.S. EPA.(2016). Introduction to Indoor Air Quality. Indoor Air Pollution and Health

Waldbott, G. L. (1978). Health Effects of Environmental Pollutants.

Wardani, T.K. (2012). Perbedaan Tingkat Risiko Kesehatan oleh Pajanan PM10, SO2, dan NO2 pada Hari Kerja, Hari Libur dan Hari Besar Kendaraan Bermotor di Bundaran HI Jakarta. Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Masyarakat, Universitas Indonesia.

Wardhana, A.W. (2001). Dampak Pencemaran Lingkungan, CV Andi. Yogyakarta.

WHO. (2007). Health risks of heavy metals from longrange transboundary air pollution, Joint WHO Convention Task Force on the Health Aspects of Air Pollution




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.