Dosis Koagulan Optimum pada Proses Koagulasi Flokulasi Menggunakan Koagulan Serbuk Biji Hanjeli dalam Menurunkan Kekeruhan
(1) Universitas Jember, Jalan Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto, Kabupaten Jember, Kode Pos 159 Jember 68121, Indonesia
(2) Universitas Jember, Jalan Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto, Kabupaten Jember, Kode Pos 159 Jember 68121, Indonesia
(3) Universitas Jember, Jalan Kalimantan No. 37 Kampus Bumi Tegal Boto, Kabupaten Jember, Kode Pos 159 Jember 68121, Indonesia
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.25077/dampak.20.1.1-7.2023
Copyright (c) 2023 Melinda Febrianti, Noven Pramitasari, Audiananti Meganandi Kartini
Abstract
One of the methods in post-disaster water treatment is coagulation-flocculation. Hanjeli seeds are a natural coagulant material that can be used. This study was conducted to determine the effect of the dose of hanjeli seed powder coagulants and pH in reducing turbidity in the coagulation-flocculation process in water. Initial turbidity (50 and 75 NTU) and pH of artificial raw water (8,9), the number of water samples is 200 ml, the coagulation speed is 50 rpm for 90 seconds, and the flocculation is 50 rpm for 25 minutes, and the deposition is 60 minutes. Influence analysis is using R Studio software. The method in the process of making natural coagulants from Hanjeli seeds is Sun Drying, and it is sifted with 80 mesh. The coagulant of hanjeli seed powder can reduce turbidity in water with the highest elimination efficiency value of 96%, whose final turbidity value is 3.74 NTU. The optimum dose is obtained at 300 ppm, while the optimum pH is 4.
Keywords: coagulation, dose, flocculation, hanjeli, turbidity
ABSTRAK
Salah satu metode dalam pengolahan air pascabencana adalah koagulasi flokulasi. Biji Hanjeli merupakan bahan koagulan alami yang dapat digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dosis koagulan serbuk biji hanjeli dan pH dalam menurunkan kekeruhan pada proses koagulasi-flokulasi dalam air. Kekeruhan awal (50 dan 75 NTU) dan pH air baku buatan (8,9), jumlah sampel air 200 ml, kecepatan koagulasi 50 rpm selama 90 detik, dan flokulasi 50 rpm selama 25 menit, dan pengendapan adalah 60 menit. Analisis pengaruh menggunakan software R Studio. Metode dalam proses pembuatan koagulan alami dari biji Hanjeli ini adalah Sun Drying, dan diayak dengan ukuran 80 mesh. Koagulan bubuk biji hanjeli dapat menurunkan kekeruhan pada air dengan nilai efisiensi penyisihan tertinggi sebesar 96%, dengan nilai kekeruhan akhir sebesar 3,74 NTU. Dosis optimum diperoleh pada 300 ppm, sedangkan pH optimum adalah 4.
Kata kunci: koagulasi, dosis, flokulasi, hanjeli, kekeruhan
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anggarani, B. O., Karnaningroem, N., & Moesriati, A. (2015). Peningkatan Efektifitas Proses Koagulasi flokulasi Dengan Menggunakan Aluminium Sulfat Dan Superfloc. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII, 1–9.
Atikah. (2018). Peningkatan Mutu Minyak Goreng Bekas Dengan Proses Adsorpsi Menggunakan Ca Bentonit. Distilasi, 3(2), 22–32.
Coniwanti, P., Mertha, I. D., & Eprianie, D. (2013). Pengaruh Beberapa Jenis Koagulan Terhadap Pengolahan Limbah Cair Industri Tahun dalam Tinjauannya Terhadap Turbidity, TSS dan COD. Jurnal Teknik Kimia, 19(3), 22–30.
Ferryan, D. A., Intan, P. K., & Surabaya, S. A. (2022). Peramalan Harga Minyak Mentah Di Indonesia. 19, 13–18.
Hendrawati, H., Sumarni, S., & Nurhasni, . (2015). Penggunaan Kitosan sebagai Koagulan Alami dalam Perbaikan Kualitas Air Danau. Jurnal Kimia VALENSI, 1(1), 1–11. https://doi.org/10.15408/jkv.v0i0.3148
Husaini, H., Cahyono, S. S., Suganal, S., & Hidayat, K. N. (2018). Perbandingan Koagulan Hasil Percobaan Dengan Koagulan Komersial Menggunakan Metode Jar Test. Jurnal Teknologi Mineral Dan Batubara, 14(1), 31–45. https://doi.org/10.30556/jtmb.vol14.no1.2018.387
Nasriyanti, D. (2020). Aktivitas Koagulasi Ekstrak NaCl Biji Lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Biji Turi (Sesbania grandiflora) dalam Pengolahan Air Sungai Selokan Mataram. [Universitas Islam Indonesia]. In Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Islam Indonesia. https://dspace.uii.ac.id/123456789/31109
Putra, A. P. (2015). Desain Mobile Unit Instalasi Pengolahan Air Minum Untuk Kondisi Darurat Bencana Banjir Menggunakan Membran Mikrofiltrasi [Institut Teknologi SepuluhNopember]. https://repository.its.ac.id/id/eprint/62936
Setyawati, H., LA, S. S., & Andjar Sari, S. (2019). Penerapan Penggunaan Serbuk Biji Kelor Sebagai Koagulan Pada Proses Koagulasi Flokulasi Limbah Cair Pabrik Tahu Di Sentra Industri Tahu Kota Malang. Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri, 8(1), 21–31.
https://doi.org/10.36040/industri.v8i1.669
Susanto, B. F., Rostianingsih, S., & Santoso, L. W. (2018). Analisa Audio Features dengan Membandingkan Metode Multiple Regression dan Polynomial Regression untuk Memprediksi Popularitas Lagu. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik GeodesiBIDANG TEKNIK GEODESi, 1(1), 1–19.
Syarpin & Harianto. (2021). Pengolahan Air Sungai Kahayan Kalimantan Tengah Menggunakan Biji Hanjeli (Coix lacryma–jobi L) Sebagai Koagulan Alami. Rafflesia Journal of Natural and Applied Sciences, 1(1), 20–28.
Utami, A. R. (2013). Pengolahan limbah cair laundry dengan menggunakan biosand filter dan activated carbon. Jurnal Teknik Sipil, 13(1), 59–72.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.