Pemanfaatan Sampah Organik dan Serbuk Kayu Menjadi Biobriket sebagai Energi Alternatif

Eka Retnawati(1*), Isna Apriani(2), Aini Sulastri(3)

(1) Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura, Pontianak, 78124, Indonesia
(2) Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura, Pontianak, 78124, Indonesia
(3) Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura, Pontianak, 78124, Indonesia
(*) Corresponding Author

DOI: https://doi.org/10.25077/dampak.20.1.43-48.2023
Copyright (c) 2023 Eka Retnawati, Isna Apriani, Aini Sulastri

Abstract


The rapid economic and population growth of Pontianak City has triggered an increase in domestic waste. The composition of Pontianak City waste in 2020 is dominated by organic waste (91.8%). The wood processing industry will produce 50% of its waste, as sawdust. One of the efforts to reduce the generation of organic waste and sawdust is to use it as fuel in the form of environmentally friendly bio-briquettes. This paper studies the chemical characteristics of calorific value, moisture content, and ash content as they variations in the composition of the resulting bio-briquettes. The research methods include drying, curing, sieving at 40 mesh, mixing charcoal with 15% starch adhesive, and compaction. The composition variations in this study were sawdust (SG): organic waste (SO) (85%:15%, 75%:25%, and 65%:35%). The results showed that the highest calorific value was found in the composition variation of sawdust (SG) at 85%:15% organic waste (SO) of 49 cal/gr, while the highest water content was 20.52% and the highest ash content was 14.57% in the variation of the composition of sawdust (SG) 65%:35% organic waste (SO). The results of the chemical characteristics of calorific value, moisture content, and ash content of bio-briquettes did not meet the requirements of SNI 01-6235-2000.

 

Keywords: bio-briquettes, alternative energy, organic waste, sawdust

 

 

ABSTRAK

 

Pesatnya pertumbuhan ekonomi dan penduduk Kota Pontianak memicu peningkatan sampah domestik. Komposisi sampah Kota Pontianak tahun 2020 didominasi oleh sampah organik (91,8%). Industri pengolahan kayu akan menghasilkan 50% limbahnya berupa serbuk gergaji. Salah satu upaya untuk mengurangi timbulan sampah organik dan serbuk gergaji adalah dengan memanfaatkannya sebagai bahan bakar berupa biobriket ramah lingkungan. Makalah ini mempelajari karakteristik kimia nilai kalor, kadar air, dan kadar abu sebagai variasi komposisi biobriket yang dihasilkan. Metode penelitian meliputi pengeringan, pemeraman, pengayakan pada ukuran 40 mesh, pencampuran arang dengan perekat kanji 15%, dan pemadatan. Variasi komposisi pada penelitian ini adalah serbuk gergaji (SG): sampah organik (SO) (85% : 15%, 75% : 25%, dan 65% : 35%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kalor tertinggi terdapat pada variasi komposisi serbuk gergaji (SG) 85% : 15% sampah organik (SO) sebesar 49kal/gr, sedangkan kadar air tertinggi 20,52% dan kadar abu tertinggi 14,57% pada variasi komposisi serbuk gergaji (SG) 65% : 35% sampah organik (SO). Hasil karakteristik kimia nilai kalor, kadar air dan kadar abu biobriket tidak memenuhi persyaratan SNI 01-6235-2000.

 

Kata kunci: biobriket, energi alternatif, sampah organik, serbuk gergaji

      

Keywords


bio-briquettes; alternative energy; organic waste; sawdust

Full Text:

PDF

References


Arifah, R. 2016. Potensi Sampah Organik dalam Penyediaan Briket Arang untuk Memperkuat Ketahanan Energi. Medan: Program pendidikan pascasarjana Universitas Sumatra Utara.

ASTM. 1969. America Standard Test Method. Annual Book of ASTM D – 5 Laboratory Sampling and Analysis Coal and Coke. Philadelphia: American Society for Testing and Material.

Bahri, S. 2007. Pemanfaatan Limbah Industri pengolahan kayu untuk pembuatan briket arang dalam mengurangi pencemaran lingkungan di Nanggroe Aceh Darussallam. Medan: Program Pendidikan pascasarjana Universitas Sumatra Utara.

Bramono, 2004. Masalah sampah dan solusinya. Banten. Banten: Dinas Lingkungan Hidup dan kehutanan provinsi.

Dwiningsih, A. 2006. Pemanfaatan Serbuk Gergaji Sonokeling dan Tempurung Kelapa sebagai Briket. Yogyakarta: Program Pendidikan sarjana Universitas Islam Indonesia.

Ndarah, N. 2010. Uji komposisi bahan pembuat briket bioarang tempurung kelapa dan serbuk kayu terhadap mutu yang dihasilkan. Medan: Program Pendidikan sarjana Universitas Sumatra Utara.

Pratama, K. B., Hendrawan, Y., Lutfi, M. 2020. Pengaruh ukuran dan bahan variasi komposisi sampah organik universitas terhadap karakteristik biobriket. Jurnal keteknikan pertanian tropis dan biosystem, 8(1).

Ratnasari, P.A. 2021. Pemanfaatan sampah organik menjadi briket dengan variasi komposisi sabut kelapa. Surabaya: Program Pendidikan sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.

Setyaningtyas, R. dan Artiyani. A. 2018. Studi variasi komposisi bahan dasar briket dari sampah organik. Laporan hasil penelitian. Jember: Universitas Muhammadiyah Jember,

Smith, H dan Syarifuddin. I. 2017. Pengaruh Penggunaan Perekat sagu dan Tapioka terhadap Karakteristik Briket dari Biomassa Limbah Penyulingan Minyak Kayu Putih di Maluku. Ambon: Baristand Industri Ambon.

Suryaningsih, S., Nurhilal, O., & Affandi, K.A. 2018. Pengaruh ukuran butir briket campuran sekam padi dengan serbuk kayu jati terhadap emisi karbon monoksida (CO) dan laju pembakaran. Jurnal ilmu dan inovasi fisika, 2(1) 15 – 21

Standar Nasional Indonesia (SNI). (2000). Briket Arang Kayu (SNI 01-6235-2000). Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Suwaedi, O. 2018. Pemanfaatan Limbah Serbuk Gergaji Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Briket. Jurnal Biology Science & Education. 7(2) 210.

Utomo, Theo Ardianto. 2019. Karakteristik briket arang serbuk gergaji dengan perekat berbahan tapioka, tepung sagu, dan molases. Jember: Program Pendidikan sarjana Universitas Jember.

Yuriandala, Y., Putra, H.P., Ilmira, H.A., Putri, R.M. 2020. Pemanfaatan sampah organik (kelapa muda, tulang ikan dan limbah udang) di Kawasan pantai Glagah Kulon Progo Yogyakarta. Jurnal mineral, energi dan lingkungan, 4(1) 32-41.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.