Analisis Hubungan Sumber Pencemaran Udara Dalam Rumah Terhadap Penyakit ISPA Pada Balita

Tiya Mahelsa Putri(1*), Febri Juita Anggraini(2), Zuli Rodhiyah(3)

(1) Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Jl. Raya Bulian –Ma. Bulian KM15, Mendalo Indah 36361, Indonesia
(2) Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Jl. Raya Bulian –Ma. Bulian KM15, Mendalo Indah 36361, Indonesia
(3) Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Jl. Raya Bulian –Ma. Bulian KM15, Mendalo Indah 36361, Indonesia
(*) Corresponding Author

DOI: https://doi.org/10.25077/dampak.19.1.30-39.2022
Copyright (c) 2023 Tiya Mahelsa Putri, Febri Juita Anggraini, Zuli Rodhiyah

Abstract


ARI is a disease with the highest mortality rate in the world, including in Indonesia. In Indonesia, ARI is still a public health problem due to high morbidity and mortality rates. As much as 15.4% of ARI cases attacked the under-five age group. In Jambi Province, ISPA is in the first rank of the ten main diseases from 2012-2019. This study aims to determine the relationship between sources of indoor air pollution and other risk factors that influence the occurrence of ARI in children under five. The method used in this research is cross-sectional. Test statistical analysis using the chi-square. Data collection was carried out by interviewing in the form of questionnaires and measuring using tools. The results showed that out of 108 children under five years old, 52 children had ISPA and 56 children had no ISPA. Based on the results of statistical tests, it shows that the variable smoking behavior, mosquito repellent, temperature, lighting, humidity, and parents' income have a relationship with the incidence of ARI in children under five years old, while the variables exclusive breastfeeding and immunization status statistically do not show a relationship with the incidence of ARI in children under five years old.

 

Keywords: toddlers, acute respiratory infections (ARI), air pollution

 

ABSTRAK

ISPA merupakan penyakit dengan angka kematian tertinggi di dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, ISPA masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena tingginya angka kesakitan dan kematian. Sebanyak 15,4% kasus ISPA menyerang kelompok usia balita. Di Provinsi Jambi, ISPA menempati urutan pertama dari sepuluh penyakit utama dari tahun 2012-2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sumber pencemaran udara dalam ruangan dengan faktor risiko lain yang mempengaruhi terjadinya ISPA pada balita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Uji analisis statistik menggunakan chi-square. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dalam bentuk angket dan pengukuran menggunakan alat bantu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 108 anak balita, 52 anak memiliki ISPA dan 56 anak tidak memiliki ISPA. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel perilaku merokok, pengusir nyamuk, suhu, pencahayaan, kelembaban, dan pendapatan orang tua memiliki hubungan dengan kejadian ISPA pada balita, sedangkan variabel pemberian ASI eksklusif dan status imunisasi secara statistik tidak menunjukkan hubungan dengan kejadian ISPA pada balita.

 

Kata kunci: balita, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), pencemaran udara

Keywords


toddlers; acute respiratory infections (ARI); air pollution

Full Text:

PDF

References


Anggraeni SN. (2017). Hubungan Kualitas Udara Dalam Rumah dengan Keluhan Gejala Infeksi Saluran Napas Akut Pada Anak Bawah Lima Tahun Di Rumah Susun Marunda Jakarta Utara. Skripsi, dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/36728

Azhari AN. (2012). Konsentrasi Mangan dalam Udara Ambient dan Kejadian Iritasi Saluran Pernafasan (Studi Kohort Prospektif Pada Anak-Anak Usia 6 sampai 12 Tahun Di Desa Satar Punda, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, Tahun 2011). Skripsi, dipublikasikan. Universitas Indonesia. https://doi.org/10.33024/hjk.v9i2.237

Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi. (2015). Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi Tahun 2014. Pemerintah Provinsi Jambi.

Christi H, Dini R, & Nugraheni SA. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA Pada Bayi Usia 6-12 Bulan yang Memiliki Status Gizi Normal. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3 (2), 2356-3346. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/11876

Fillacano R. (2013). Hubungan Lingkungan Dalam Rumah Terhadap ISPA Pada Balita Di Kelurahan Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2013. Skripsi, dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/24284

Gertrudis T. (2010). Hubungan antara Kadar Partikulat (PM10) Udara rumah Tinggal dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Sekitar Pabrik Semen PT INDOCEMENT, Citeureup, Tahun 2010. Skripsi, dipublikasikan. Universitas Indonesia

Hafiyya H. (2018). Pengaruh Kadar PM10 Ambien dengan Kualitas Fisik Udara Dalam Rumah Terhadap Gejala ISPA Pada Balita Di Kelurahan Lebak Bulus Tahun 2018. Skripsi, dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/42352

Hasan NR. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja UPTD Kesehatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2012. Depok, Indonesia: Universitas Indonesia. http://lontar.ui.ac.id/

Irianto K. (2014). Ilmu Kesehatan Anak (Pediatri). Bandung, Indonesia: Alfabeta Bandung.

Lestari TA. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gejala ISPA Pada Balita Di Desa Citeureup Tahun 2014. Skripsi, dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/25690

Lingga RN, Nurmaini, Santi DN. (2014). Hubungan Karateristik Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Dalam Keluarga Perokok Di Kelurahan Gundaling I Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Tahun 2014. Urnal Lingkungan dan Kesehatan Kerja 3(3) 2014 Skripsi, dipublikasikan. Universitas Sumatera Utara. https://jurnal.usu.ac.id/index.php/lkk/article/view/8411

Pemerintah Republik Indonesia. (1999). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Jakarta, Indonesia: Author.

Putri MDA dan Adriyani R. (2018). Hubungan Usia Balita Dan Sanitasi Fisik Rumah Dengan Kejadian ISPA Di Desa Tumapel Kabupaten Mojokerto Tahun 2017. The Indonesian Journal of Public Health, 3 (1), 95-106. https://e-journal.unair.ac.id/IJPH/article/view/6786

Rudianto. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhbuungan Dengan Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita Di 5 Posyandu Desa Tamansari Kecamatan Pengkalan Karawang Tahun 2013. Skripsi, dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/25904

Sinaga ERK. (2012). Kualitas Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Warakas Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara Tahun 2011. Skripsi, dipublikasikan. Universitas Indonesia. http://lib.ui.ac.id/

Triska SN dan Lilis S. (2005). Hubungan Sanitasi Rumah dengan Kejadian ISPA. Jurnal Kesehatan Lingkungan Unair, 2 (1), 43-52. https://e-journal.unair.ac.id

World Health Organization. (2014). 7 Million Premature Deaths Annually Linked To Air Pollution. Diakses pada 2 Juli 2019 dari

https://www.who.int/mediacentre/news/releases/2014/air-pollution/en/




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.