Analisis Hubungan Jumlah Kendaraan Dan Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) Di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo

Indri Hamzah(1*), Fitryane Lihawa(2), Sri maryati(3)

(1) Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo
(2) Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo
(3) Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo
(*) Corresponding Author

DOI: https://doi.org/10.25077/dampak.19.1.40-49.2022
Copyright (c) 2023 Indri Hamzah, Fitryane Lihawa, Sri maryati

Abstract


The major source of air pollution in Indonesia comes from the transportation sector, particularly from motor vehicle emission pollution. One of the pollutants is carbon monoxide (CO) gas, which is highly hazardous if surpassing the ambient air quality standard. Gorontalo City is a place with a yearly increase of number of motor vehicles. Meanwhile, motorcycle contributes to 72,42% of affecting air quality. The research objective was to analyze the relationship of CO concentration and number of vehicles in Gorontalo City. This study included correlational research type discussing the number of motor vehicles and concentration of CO in Gorontalo City. The research samples were retrieved 3 times a week, on Monday, Friday, and Sunday in location with high, medium, and no vegetation in the roadside. The calculation of number of motor vehicles was carried out with the assistance of traffic survey from, while the measurement of CO concentration was done by using impinger. The research finding showed that the highest number of vehicles was on Prof. H.B Jassin Street, and the lowest was on Manggis Street. The highest concentration of CO was on Jend. Sudirman street and the lowest was on Mayor Dullah Street. The relation of number of motor vehicles and concentration of CO had value of interpretation of r= 0,416 with regression equation of y= 0,0271x + 104,17. The result indicated a positive relation pattern. The determinant factor was vegetation factor in the roadside, weather, and research time.

 

Keywords: Number of Motor Vehicle, Concentration of Carbon Monoxide (CO), Gorontalo City

 

ABSTRAK

Sumber utama pencemaran udara di Indonesia berasal dari sektor transportasi, khususnya dari pencemaran emisi kendaraan bermotor. Salah satu pencemar tersebut adalah gas karbon monoksida (CO) yang sangat berbahaya jika melebihi baku mutu udara ambien. Kota Gorontalo merupakan kota dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor dari tahun ke tahun. Sedangkan sepeda motor memberikan kontribusi 72,42% terhadap kualitas udara. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan konsentrasi CO dengan jumlah kendaraan di Kota Gorontalo. Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional yang membahas tentang jumlah kendaraan bermotor dan konsentrasi CO di Kota Gorontalo. Pengambilan sampel penelitian dilakukan 3 kali dalam seminggu, yaitu pada hari Senin, Jumat, dan Minggu di lokasi dengan tinggi, sedang, dan tidak ada vegetasi di pinggir jalan. Perhitungan jumlah kendaraan bermotor dilakukan dengan bantuan survey lalu lintas, sedangkan pengukuran konsentrasi CO dilakukan dengan menggunakan impinger. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kendaraan terbanyak berada di Jalan Prof. H.B Jassin dan terendah di Jalan Manggis. Konsentrasi CO tertinggi terdapat pada Jend. Jalan Sudirman dan terendah berada di Jalan Walikota Dullah. Hubungan jumlah kendaraan bermotor dan konsentrasi CO memiliki nilai interpretasi r= 0,416 dengan persamaan regresi y= 0,0271x + 104,17. Hasilnya menunjukkan pola hubungan yang positif. Faktor penentunya adalah faktor vegetasi tepi jalan, cuaca, dan waktu penelitian.

 


Keywords


air pollution; transportation;

Full Text:

PDF

References


Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH). (2013). Zat-zat Pencemar Udara. Jakarta.

BALIHRISTI. (2017). Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Provinsi Gorontalo: Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi.

BPS. (2018). Kota Gorontalo Dalam Angka. Gorontalo: Badan Pusat Statistik Kota Gorontalo.

Endyani, I. D., & Putra, T. D. (2011). Pengaruh Penambahan Zat Aditif Pada Bahan Bakar Terhadap Emisi Gas Buang Mesin Sepeda Motor. Proton, Vol. 3 No. 1 , 29-34.

Hendrasarie, N. (2007). Kajian Efektivitas Tanaman Dalam Menyerap Kandungan Pb Udara. Jurnal Rekayasa Perencanaan 3 , 2.

Hidayat, R. S. (2017). Hubungan Jumlah Kendaraan Bermotor Dengan Kadar Karbon Monoksida (CO) Di Udara Pada Jalan Jendral Sudirman dan Jalan Rasuna Said Yang Memiliki Tutupan Vegetasi Berbeda Di Kota Padang. Padang: Politeknik Kesehatan KEMENKES Padang.

Karliansyah, N. (1999). Klorofil Daun Angsana Dan Mahoni Sebagai Bioindikator Pencemaran Udara. Jurnal Lingkungan Dan Pembangunan 19 (4) , 290-305.

Kementerian Lingkungan Hidup. (1997). Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 pasal 1 ayat 12 mengenai Pencemaran Lingkungan. Jakarta.

Kementrian Lingkungan Hidup. (1999). Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Jakarta.

Marsuti, N. K. (2013, Maret). Peranan Tanaman Terhadap Pencemaran Udara di Jalan Protokol Kota Semarang. Biosantifika 5 , p. 38.

Nevers, Noel de. (2000). Air Pollution Control Engineering Second Edition. McGraw-Hill Singapura.

Nugroho, A. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistic Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Saepudi, A., & Tri admono. (2005). Kajian Pencemaran Udara Akibat Emisi Kenderaan Bermotor di DKI Jakarta. Kajian Pencemaran Udara Akibat Emisi Kenderaan Bermotor di DKI Jakarta, LIPI, 2005, hal 29-30 , 29-30.

Sengkey, S. L., Jansen, F., & Wallah, S. (2011). Tingkat Pencemaran Udara CO Akibat Lalu Lintas Dengan Model Prediksi Polusi Udara Skala Mikro. Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 1, No. 2, Juli 2011 ISSN 2087-9334 (119-126) , 119.

World Health Organization (WHO). (1979). Environmental Health Criteria No. 8, Sulfur Oxides and Suspended Particulate Matter. Geneva.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.