PENGOLAHAN DAN OPTIMALISASI BIOPLASTIK BERBAHAN DASAR PATI SINGKONG

Andre Anantama Irawan(1*), Rizqi Puteri Mahyudin(2)

(1) Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia
(2) Dosen Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia
(*) Corresponding Author

DOI: https://doi.org/10.25077/dampak.18.1.7-10.2021
Copyright (c) 2023 Andre Anantama Irawan, Rizqi Puteri Mahyudin

Abstract


Biodegradable plastic is a type of plastic that can be broken down by microorganisms into water and carbon dioxide gas as its final products after it has been used and disposed of in the environment, without leaving behind any toxic residue. Due to its ability to return to nature, biodegradable plastic is considered an environmentally friendly material. Cassava peel, obtained from cassava plant products (Manihot Esculenta Cranz), is a major food waste in developing countries. As the cassava cultivation area expands, it is expected that the production of cassava tubers will increase, resulting in a higher amount of cassava peel waste. Typically, every kilogram of cassava can produce approximately 20% cassava peel waste. The relatively high starch content in cassava peel makes it suitable for the production of biodegradable plastic films.

Keywords: Bioplastic, Biodegradable, Cassava Starch, Biotechnology.

 

ABSTRAK

 

Plastik biodegradabel adalah plastik yang dapat terurai oleh aktivitas mikroorganisme menjadi hasil akhir berupa air dan gas karbondioksida, setelah habis terpakai dan dibuang ke lingkungan tanpa meninggalkan sisa yang beracun. Karena sifatnya yang dapat kembali ke alam, plastik biodegradabel merupakanbahan plastik yang ramah terhadap lingkungan. Kulit umbi singkong yang diperoleh dari produk tanaman singkong (Manihot Esculenta Cranz) merupakan limbah utama pangan di negara-negaraberkembang. Semakin luas areal tanaman singkong diharapkan produksi umbi yang dihasilkan semakin tinggi yang pada gilirannya semakin tinggi pula limbah kulit yang dihasilkan. Setiap kilogram singkong biasanya dapat menghasilkan 20% kulit umbi. Kandungan pati kulit singkong yang cukup tinggi, memungkinkan digunakan sebagai pembuatan film plastik biodegradasi.

 

Kata kunci: Bioplastik, Biodegradabel, Pati Singkong, Bioteknologi


Keywords


Bioplastic, Biodegradable, Cassava Starch, Biotechnology

Full Text:

PDF

References


Asngad, Aminah, Ervian Jan Marudin, and Devi Setyaning Cahyo. "Kualitas Bioplastik dari Umbi Singkong Karet dengan Penambahan Kombinasi Plasticizer Gliserol dengan Sorbitol dan Kitosan." Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi 6.1 (2020): 36-44.

Intandiana, Sinda, et al. "Pengaruh Karakteristik Bioplastik Pati Singkong dan Selulosa Mikrokristalin Terhadap Sifat Mekanik dan Hidrofobisitas." EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan) 4.2 (2019): 185- 194.

Putra, Dewa Made Dwi Pradana, Bambang Admadi Harsojuwono, and Amna Hartiati. "STUDI SUHU DAN pH GELATINISASI PADA PEMBUATAN BIOPLASTIK DARI PATI KULIT SINGKONG." JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI 7.3: 441-449.

Suryanto, Heru. "Struktur Dan Kekerasan Bioplastik Dari Pati Singkong." Seminar Nasional Teknologi Terapan (MESIN). Vol. 2. No. 1. 2017.

Suryati, Meriatna Meriatna, and Marlina Marlina. "OPTIMASI PROSES PEMBUATAN BIOPLASTIK DARI PATI LIMBAH KULIT SINGKONG." Jurnal Teknologi Kimia Unimal 5.1 (2017): 78-91




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.