Peningkatan Ekologi Lahan di Universitas Negeri Malang melalui Rating tool Greenship Kawasan

Yohanes Wilasa Widodo(1*), Apif Miptahul Hajji(2), Dian Ariestadi(3)

(1) Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No.5, Kota Malang 65145, Indonesia
(2) Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No.5, Kota Malang 65145, Indonesia
(3) Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No.5, Kota Malang 65145, Indonesia
(*) Corresponding Author

DOI: https://doi.org/10.25077/dampak.18.2.78-90.2021
Copyright (c) 2023 Yohanes Wilasa Widodo, Apif Miptahul Hajji, Dian Ariestadi

Abstract


The environment is a place to carry out life, activities and providers of important elements such as oxygen, water and food. As a result of poor environmental quality such as temperature that is too high, low humidity and air pollution, it makes the living and working environment uncomfortable. Green Building Council Indonesia published Greenship Neighborhood that can be a reference in implentation of sustainable area. The components of land ecological enhancement consist of green open space, micro climate, land revitalization, flora and fauna. The area of State University of Malang (UM) with a total area of 416,203 m² becomes a small city that affects users of the area or the surrounding area. UM through the rating tool greenship area has very good land ecological quality. The green basic area with 28.12% fulfills the prerequisites, and the green area for the public is categorized as sufficient with 28.12% of the area. Very good habitat conservation by fulfilling the aspects of maintaining 95.84% of the area's large trees, using 99.385% of provincial local plants, and reforestation. Land revitalization is still in the sufficient category with 60% have been done. The microclimate aspect is categorized as very good with the lowest temperature isotherm in the area and efforts to apply it are carried out in all public areas of the area. Productive land area is categorized as very good with the dominance of 50% of production plant species spread over the entire area and the availability of special production land

 

Keywords: Green Area, Campus, Greenship, Sustainability

 

ABSTRAK

 

Lingkungan adalah tempat untuk menjalani kehidupan, aktivitas, dan penyedia elemen penting seperti oksigen, air, dan makanan. Akibat kualitas lingkungan yang buruk, seperti suhu yang terlalu tinggi, kelembaban rendah, dan polusi udara, membuat lingkungan tempat hidup dan bekerja menjadi tidak nyaman. Green Building Council Indonesia menerbitkan Greenship Neighborhood yang dapat menjadi referensi dalam pelaksanaan area berkelanjutan. Komponen peningkatan ekologi tanah terdiri dari ruang terbuka hijau, iklim mikro, revitalisasi tanah, flora, dan fauna. Area Universitas Negeri Malang (UM) dengan luas total 416.203 m² menjadi sebuah kota kecil yang memengaruhi pengguna area atau area sekitarnya. UM melalui alat penilaian area greenship memiliki kualitas ekologi tanah yang sangat baik. Luas area dasar hijau sebesar 28,12% memenuhi persyaratan, dan area hijau untuk masyarakat dikategorikan sebagai cukup dengan 28,12% dari area tersebut. Konservasi habitat yang sangat baik dengan memenuhi aspek mempertahankan 95,84% dari pohon besar area tersebut, menggunakan 99,385% tanaman lokal provinsi, dan program penghijauan. Revitalisasi tanah masih dalam kategori cukup dengan 60% telah dilakukan. Aspek iklim mikro dikategorikan sebagai sangat baik dengan isoterma suhu terendah di area tersebut, dan upaya untuk menerapkannya dilakukan di semua area publik area tersebut. Luas tanah produktif dikategorikan sebagai sangat baik dengan dominasi 50% spesies tanaman produksi tersebar di seluruh area dan ketersediaan lahan produksi khusus.

 

Kata Kunci: Kawasan hijau, Kampus, Greenship, Keberlanjutan

 


Keywords


Green Area, Campus, Greenship, Sustainability

Full Text:

PDF

References


Afrizal, I. (2010). Studi Potensi Produksi Oksigen Hutan Kota Di Kampus Universitas Indonesia, Depok. Jurnal Lanskap Indonesia, 2(1), 23–29. https://doi.org/10.29244/jli.2010.2.1.%p

Amin, S., & Amri, N. (2011). Evaluasi Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Di Kompleks Perumahan Bumi Permata Sudiang Kota Makassar. Prosiding Hasil Penelitian Fakultas Teknik UNHAS, 5, 1–8. Diambil dari http://ir.obihiro.ac.jp/dspace/handle/10322/3933

Anik, R., Ufiantara2, H., & Kriswardhana, W. (2021). ANALISIS INVESTASI KAWASAN HIJAU BERDASARKAN GREENSHIP NEIGHBORHOOD V.1.0 (Studi Kasus Istana Kaliwates Regency). 11(1), 17–28.

Binh, L. B. A. O. (2009). Total Stat (Leica TS02/06/09).

Cascone, S. (2019). Green Roof Design: State of the Art on Technology and Material. Sustainability (Switzerland).

Frankie, C. (2015). Efektivitas Ruang Terbuka Hijau ( Rth ) Dalam Mereduksi Emisi Gas Rumah Kaca ( Grk ). 12(2), 17–32.

Fuady, I. (2016). Gerakan Penghijauan Das Citarum Hulu Di Desa Cikoneng Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 5(1), 34–37. Diambil dari journdharmakarya/article/viewFile/11437/5233al.unpad.ac.id/

GBCI. (2016). GREENSHIP RATING TOOLS UNTUK KAWASAN VERSI 1.0.

Hidayah, S., & Santoso, B. (2012). POLA PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU PADA KAWASAN PERKAMPUNGAN PLEMBURAN TEGAL,NGAGLIK SLEMAN. INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur, (Vol 8, No 1 (2012): Mei). Diambil dari https://journal.uny.ac.id/index.php/inersia/article/view/3694/3167

Houyou, A., & Medaglio, R. (2014). WPI Stormwater Management Plan and Design of Permeable Pavements for Runoff Reduction.

Kim, G. (2016). The Public Value of Urban Vacant Land: Social Responses and Ecological Value. Sustainability (Switzerland), 8(5). https://doi.org/10.3390/su8050486

Lestari, S. P., Noor, I., Ribawanto, H., Publik, J. A., Administrasi, F. I., & Brawijaya, U. (2012). Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (Studi Pada Masterplan Pengembangan RTH Tahun 2012-2032 di Kabupaten Nganjuk). 2(3), 381–387.

Li, W. C., & Yeung, K. K. A. (2014). A comprehensive study of green roof performance from environmental perspective. International Journal of Sustainable Built Environment, 3(1), 127–134. https://doi.org/10.1016/j.ijsbe.2014.05.001

LIPI. (2009). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia: Menebang Pohon Wajib Tanam Kembali. http://lipi.go.id/. https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201

Luziani, S., & Paramita, B. (2018). Land ecological enhancement, greenship neighborhood 1.0: A theoretical and concept study into the design framework of a sustainable built environment. International Journal of Technology, 9(7), 1450–1459. https://doi.org/10.14716/ijtech.v9i7.2645

Malvern Panalytical. (2019). Ground truthing. https://doi.org/10.1016/b978-0-12-814623-1.00002-2

Maru, R. (2015). Urban Heat Island dan Upaya Penanganannya. Jurusan Geografi FMIPA Universitas Negeri Makassar, 2011, 84–94.

Maulina, A. C., & Syamsiyah, N. R. (2020). Evaluasi Objektif melalui Greenship dan Evaluasi Subjektif terhadap Benteng Van Den Bosch di Ngawi. 8686, 219–225.

Mohede, N. M. L., Sangkertadi, & Wuisang, C. E. V. (2016). Evaluasi Dan Pengembangan Prinsip Kota Hijau Tropis Pesisir Pada Kawasan Pemerintahan Kota Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe. Media Matrasain, 13, No.2,(1858–1137).

Mouine, S., Yahiaoui, I., Verroust-Blondet, A., Joyeux, L., Selmi, S., & Goëau, H. (2013). An android application for leaf-based plant identification. ICMR 2013 - Proceedings of the 3rd ACM International Conference on Multimedia Retrieval, (April), 309–310. https://doi.org/10.1145/2461466.2461520

Muchlis, A. F., Larasati, D., S, S. T., Arsitektur, S., & Kebijakan, P. (2018). Evaluasi Desain Rencana Induk Kampus UIN Malang Dalam Implementasi Konsep Pembangunan Berkelanjutan. 10–22.

Mulyati, M., & Mustika, S. W. A. (2019). Kajian Kebutuhan Oksigen Terhadap Ruang Terbuka Hijau Kampus Bangau Universitas Katolik Musi Charitas Palembang. Sebatik, 23(2), 408–413. https://doi.org/10.46984/sebatik.v23i2.791

Mungkasa, O. (2017). Penataan Ruang Berbasis Pembangunan Berkelanjutan.

Palermo, S. A., & Turco, M. (2020). Green Wall systems: Where do we stand? IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 410(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/410/1/012013

Perini, K., Ottelé, M., Haas, E. M., & Raiteri, R. (2011). Greening the building envelope, facade greening and living wall systems. Open Journal of Ecology, 01(01), 1–8. https://doi.org/10.4236/oje.2011.11001

Phramesti, R., & Yuliastuti, N. (2013). Kajian Keberlanjutan Universitas Negeri Semarang ( Unnes ) Sebagai Kampus Konservasi ( Studi Kasus : UNNES Sekaran , Semarang ) . 2(1), 183–190.

Priandana, M. (2020). Perencanaan investasi pada kawasan perumahan istana tegal besar dengan konsep greenship neigborhood. 68–74.

Paul, J., Scerri, A., & Magee, L. (2015). Urban Sustainability in Theory and Practice: Circles of Sustainability.

PUPR. (2010). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 18/PRT/M/2010 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Diambil dari https://jdih.pu.go.id/

Radić, M., Dodig, M. B., & Auer, T. (2019). Green facades and living walls-A review establishing the classification of construction types and mapping the benefits. Sustainability (Switzerland), 11(17), 1–23. https://doi.org/10.3390/su11174579

Ronim, A., & Talidah, C. I. (2019). Pengukuran Greenship Kawasan(Built Project) Versi 0.1 Pada Kawasan Wisata Bandar Ecopark Di Kabupaten Batang. Jurnal Arsitektur ARCADE, 3(1), 14. https://doi.org/10.31848/arcade.v3i1.174

Shodiq, M. A., Budiarti, T., & Nasrullah, N. (2018). Kajian Potensi Koleksi Pohon Lokal Kebun Raya Cibodas Untuk Fungsi Estetika Dalam Lanskap. Jurnal Lanskap Indonesia, 10(1), 1–6. https://doi.org/10.29244/jli.v10i1.16691

Sobri, E. (2009). Dampak Pengurangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan Terhadap Peningkatan Suhu Udara Dengan Metode Penginderaan Jauh (Impact. J.Agromet 23, 169–181.

Sumarmi. (2010). Upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hiiau (RTH) di Perkotaan. Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Geografi Lingkungan pada Fakultas ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Malang.

Voogt, J. A. (2002). Urban Heat Island. Encyclopedia of Global Environmental Change, Wiley, Chichester, 3, 660–666.

Walikota Malang. (2011). Peraturan Daerah Kota Malang nomor 4 tahun 2011 tentang 2030, Rencana tata ruang wilayah kota malang tahun 2010 - 2030.

Yandri, P., Priyarsono, D. ., Fauzi, A., & Dharmawan, arya hadi. (2017). Pengembangan Kriteria Kawasan Perumahan Berkelanjutan Di Daerah Suburban Indonesia.

Zulfa, M. (2017). Assesment Greenship Neighborhood Versi 1.0 Pada Perumahan Kaliurang Green Garden, Kabupaten Jember Menggunakan Logika Fuzzy. 3(3), 69–70.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.