Pengendalian Kontaminasi Total Coliform pada Depot Air Minum Isi Ulang dengan Konsep Hazard Analysis Critical Control Point

Rinda Andhita Regia(1*), Taufiq Ihsan(2), Dhita Dwi Tirta(3)

(1) Universitas Andalas
(2) Universitas Andalas
(3) Universitas Andalas
(*) Corresponding Author

DOI: https://doi.org/10.25077/dampak.17.1.9-14.2020
Copyright (c) 2020 Rinda Andhita Regia, Taufiq Ihsan, Dhita Dwi Tirta

Abstract


 

Total Coliform as an indicator of food or beverage pollution can cause food-borne diseases. In the food and beverage production process, hygiene and sanitation are part of the Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) is one of the efforts to avoid pollution to the production process. This study aims to control Total Coliform contamination with the HACCP concept carried out in 10 drinking water depot in Pauh Subdistrict, Padang City through direct field observation and laboratory testing using the Most Probable Number (MPN) method. The test point in this study is the raw water contained in the reservoir, the production water that will be sold to consumers and the drinking water will be consumed for 3 days in gallon. The test results showed hygiene and sanitation of drinking water depot and Total Coliform content had a negative and strong relationship (r = -0.750) means that the higher the hygiene and sanitation of drinking water depot, so the lower the Total Coliform content in drinking water. Based on the results of the hazard analysis which is the CCP point are the filter tube, UV light and gallon washing. Therefore, control measures so that the CCP point that exceeds the quality standard can be accepted are controlling the drinking water process and tightening hygiene and sanitation of drinking water depot employees.

 

Keywords: Total Coliform, Drinking Water Depot , HACCP, Pauh Sub-dDistrict, hygiene sanitation

 

 

ABSTRAK

 

 Total Coliform sebagai indikator pencemaran makanan atau minuman dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan. Dalam proses produksi makanan dan minuman, kebersihan dan sanitasi yang menjadi bagian dari Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah salah satu upaya untuk menghindari polusi pada proses produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan kontaminasi Total Coliform dengan konsep HACCP yang dilakukan di 10 depot air minum (DAMIU) di Kecamatan Pauh, Kota Padang melalui observasi lapangan langsung dan pengujian laboratorium menggunakan metode Most Probable Number (MPN). Titik uji dalam penelitian ini adalah air baku yang terkandung dalam reservoir, air produksi yang akan dijual kepada konsumen dan air minum akan dikonsumsi selama 3 hari dalam galon. Hasil tes menunjukkan kebersihan dan sanitasi depot air minum dan kandungan Total Coliform memiliki hubungan negatif dan kuat (r = -0,750) berarti semakin tinggi kebersihan dan sanitasi DAMIU, sehingga semakin rendah kandungan Total Coliform dalam air minum . Berdasarkan hasil analisis bahaya, yang merupakan titik CCP adalah tabung filter, sinar UV dan pencucian galon. Oleh karena itu, langkah-langkah pengendalian terhadap poin kritis yang menyebabkan tidak tercapainya standar kualitas, adalah dengan mengendalikan proses air minum dan memperketat kebersihan dan sanitasi karyawan DAMIU.

 

Kata kunci: Total Coliform, DAMIU, HACCP, Kecamatan Pauh, sanitasi perorangan

 

        

Keywords


Total Coliform, Drinking Water Depot , HACCP, Pauh Sub-District, hygiene sanitation

Full Text:

PDF

References


Abdilanov, D. “Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kualitas Air Minum Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kota Padang”. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat, pp.1-10, 2012.

Athena, Sukar, Hendro M, D. Anwar M, dan Haryono. “Kandungan, Pb, Cd,Hg dalam Air Minum dari Depot Air Minum Isi Ulang di Jakarta, Tangerang, Dan Bekasi”. Buletin Penelitian Kesehatan (2004), Vol. 32, No.4, pp.135-143.

Basuki, W,. “Peningkatan Keamanan Makanan pada Industri Pangan di Perdesaan dengan Penerapan Konsep HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)”. Jurnal Analisis Sistem. Vol.2, pp.14-21, 1995.

Benson (2001). Microbiological Applications: Laboratory Manual in General Microbiology 8th edition, The McGraw-Hill Company.

Fitri S. “Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Kualitas Air Minum Isi Ulang di Beberapa Depot di Daerah Pasar baru Padang”. Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas Padang, 2010.

Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum.

Riskesdas. (2010). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.

Surendra A.A. “Hubungan Antara Tempat Pengisian Air, Proses Pengisian Air dan Hygiene perorangan Dengan Keberadaan Escherichia Coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak.” Skripsi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, 2013.

Suwarto. “Pengaruh Penerapan Sistem Hazard Analysis Critical Control Point Pada Proses Produksi terhadap Kualitas Bakteorologi Air Minum Dalam Kemasan Tahun 2003”. Tesis, Magister Ilmu Kesehatan Lingkungan, 2003.

Wandrivel, R,. “Kualitas Air Minum Yang Diproduksi Depot Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Bungus Padang Berdasarkan Persyaratan Mikrobiologi”. Jurnal Fakultas Kedokteran, Vol.1, No.3 pp.129-133, 2012.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.